Ketegangan di Eropa kembali mendapat sorotan tajam setelah seorang jenderal tinggi militer Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan tegas kepada aliansi NATO. Ia memperingatkan bahwa Rusia kini memiliki rudal hipersonik dengan daya hancur dan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan awal invasi ke Ukraina pada 2022.
Militer Uptodai - Dalam pidatonya, jenderal tersebut menyerukan agar negara-negara anggota NATO segera meningkatkan pengembangan sistem pertahanan dan rudal balasan agar tidak tertinggal dalam perlombaan teknologi militer.
Ancaman Teknologi Rudal Rusia
Menurut sang jenderal, Rusia saat ini telah memperkenalkan rudal-rudal generasi baru yang tak hanya lebih presisi, tapi juga memiliki jangkauan lebih luas dan mampu menembus sistem pertahanan yang ada.
Baca Juga
Advertisement
“Kita menghadapi musuh dengan senjata yang sudah melampaui ekspektasi lama kita. NATO tidak bisa lagi bersikap reaktif — kita harus proaktif,” ujarnya.
Ia menyoroti beberapa teknologi hipersonik Rusia, termasuk rudal-rudal yang mampu bermanuver cepat dan tak terdeteksi radar konvensional, sebagai ancaman nyata terhadap markas-markas militer dan infrastruktur strategis NATO.
Seruan untuk Persatuan dan Inovasi Teknologi
Jenderal AS itu juga menekankan bahwa satu-satunya cara untuk menyeimbangkan kekuatan adalah melalui investasi besar-besaran dalam penelitian militer bersama. Ia mengusulkan agar NATO mempercepat kolaborasi lintas negara dalam pengembangan :
Baca Juga
Advertisement
Sistem rudal balistik generasi baru
Sistem pertahanan udara terintegrasi
Deteksi dini berbasis AI dan satelit
Baca Juga
Advertisement
Senjata elektromagnetik dan energi langsung
Implikasi Global
Peringatan ini menjadi sinyal keras bagi NATO dan sekutu-sekutunya bahwa ketertinggalan dalam teknologi militer bukan hanya soal keamanan Eropa, tetapi juga dapat mengubah lanskap geopolitik global.
Rusia, dalam beberapa bulan terakhir, terus memamerkan kekuatan rudalnya dalam latihan militer dan operasi terbatas, menandakan perubahan postur dari defensif ke ofensif strategis. Pakar pertahanan internasional menilai bahwa pernyataan ini merupakan bentuk early warning strategis, bahwa ketidaksiapan atau lambannya inovasi bisa membuat Eropa menjadi target potensial berikutnya jika konflik berkembang di luar Ukraina.
Baca Juga
- No related articles available.
Advertisement
Dapatkan informasi terbaru seputarberita militer terkini di Indonesia dan dunia internasional, sejarah, kapal perang, Serba-serbi Militer, hingga alutsista setiap hari melalui social media Uptodai. Ikuti kami di :
- Instagram : @uptodai_news
- Facebook : Uptodai
- X (Twitter) : @uptodai_news
- Whatsapp Channel : Uptodai