Prabowo tegaskan Kekuatan Pertahanan Indonesia bersifat defensif. Pahami 7 poin penting strategi pertahanan defensif RI demi keamanan nasional yang optimal.
Militer Uptodai - Pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai postur pertahanan Indonesia kembali menjadi sorotan. Dalam sambutannya di acara bergengsi Indo Defence 2025 Expo and Forum yang digelar di JIExpo, Jakarta, Rabu (11/6/2025), Prabowo dengan tegas menyatakan bahwa penguatan sistem pertahanan negara Indonesia sepenuhnya bersifat defensif. Penegasan ini bukan sekadar retorika, melainkan cerminan dari doktrin pertahanan nasional yang telah lama dianut dan terus diperkuat.
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan posisi geografis yang strategis, memiliki kepentingan vital dalam menjaga kedaulatan dan integritas wilayahnya. Oleh karena itu, penguatan militer adalah sebuah keharusan. Namun, Prabowo Subianto menekankan bahwa peningkatan kapabilitas ini sama sekali tidak memiliki agenda ekspansionis atau proyeksi kekuatan militer ke luar negeri.
Baca Juga
Advertisement
Tujuan utama dari penguatan ini adalah semata-mata untuk menciptakan sistem pertahanan yang kokoh. Sistem ini berfungsi sebagai benteng yang mampu melindungi setiap jengkal tanah, air, dan udara Indonesia dari segala bentuk ancaman. Lantas, apa saja rahasia di balik strategi pertahanan defensif yang optimal ini dan mengapa pendekatan ini menjadi pilihan fundamental bagi Indonesia?
Membedah Doktrin Strategi Pertahanan Defensif RI
Apa Makna Postur Defensif bagi Kekuatan Pertahanan Indonesia?
Postur pertahanan defensif berarti bahwa tujuan utama dari kekuatan militer suatu negara adalah untuk melindungi diri dari agresi atau invasi pihak lain. Ini berbeda dengan postur ofensif yang mungkin melibatkan proyeksi kekuatan untuk menyerang atau menguasai wilayah lain. Bagi Indonesia, konsep ini sangat relevan mengingat sejarah panjang perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan.
Ketika Prabowo menyatakan bahwa Kekuatan Pertahanan Indonesia bersifat defensif, ia menegaskan bahwa setiap investasi dalam alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertahanan ditujukan untuk melindungi rakyat, wilayah, dan kepentingan nasional. Ini mencakup perlindungan perbatasan darat, laut, dan udara, serta penanggulangan ancaman non-militer seperti terorisme, kejahatan transnasional, dan bencana alam.
Baca Juga
Advertisement
Mengapa Indonesia Memilih Strategi Ini?
Ada beberapa alasan fundamental mengapa Indonesia secara konsisten menganut Strategi Pertahanan Defensif. Pertama, Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi prinsip non-intervensi dan penyelesaian konflik secara damai, sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945. Memiliki postur defensif konsisten dengan nilai-nilai ini.
Kedua, posisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang membentang luas membutuhkan fokus pada pengamanan wilayah internal yang sangat besar. Daripada memikirkan ekspansi, prioritas utama adalah memastikan setiap pulau dan jalur maritim vital aman. Ketiga, strategi ini juga didasarkan pada prinsip kemandirian dan harga diri bangsa. Membangun pertahanan yang kuat dari dalam menunjukkan kemandirian dan kemampuan untuk berdiri di kaki sendiri tanpa bergantung pada kekuatan eksternal untuk perlindungan.
Baca Juga
Advertisement